You're My Five Star
#My Hero is five star
bab 2
setibanya aku dirumah, aku langsung menuju kamarku dilantai atas, ku taruh ransel ku diatas meja belajar, ku cari buku diary ku, ku buka dan ku baca curahan hatiku itu, satu-persatu tak ingin ku lewati selembar kertaspun. Meski ku tahu buku itu cukup tebal, sampai saatnya ada salah satu diary yang membuatku tersenyum sendiri. Seperti ini diary nya...
Dear Deary,
12 November 2012
Hai diary, aku ingin bercerita tentang kisah hidupku sewaktu kecil :') aku kangen sekali masa-masa itu, apalagi sama dia.
Waktu itu aku diajak Ibu ke Taman dekat rumah. Disana aku melihat banyak sekali permainan, mulai dari ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, pokoknya banyak deh. Lalu Ibu menyuruhku menaikki ayunan, Ibu mengayunkan ayunannya sangat pelan sekali. Ibu takut aku terjatuh nantinya, jika Ibu mengayunkan ayuanan itu lebih kencang. Ibu terus mengayunkan ayunan itu, aku tertawa bahagia. Tiba-tiba terdengar suara anak kecil menangis, aku dan Ibuku langsung mendekati arah suara tangisan itu. Ternyata yang menangis itu anak lelaki nya teman Ibu ku. Ibu ku bertanya kepada anak itu, mengapa kamu menangis, anak itu menjawab bahwa ia ingin bermain ayunan tapi dia takut jatuh. Ibuku langsung menyuruhnya menaikki ayunan itu, lalu diayunkan sangat pelan oleh Ibuku. Ia teriak-teriak ketakutan, sementara aku tertawa melihatnya. Itulah awal pertemuanku dengan Fariz. Ya anak itu namanya Fariz. Tepatnya Raden Fahmi Alfarizi. Akhirnya kita sering bertemu di Taman itu, aku dan Fariz berteman baik sampai saat ini. Tapi..? sekarang Fariz pindah ke LA, sudah satu tahun setelah kelulusan SMP ia pindah ke LA. Diary, apa suatu saat nanti aku bisa bertemu kembali dengan Fariz? I SO MISS YOU fivestar. Five star itu panggilan sayang aku ke Fariz. Five star atau bintang lima (*****) itu nama Fariz. Aku tidak ingin ada satu orangpun yang tahu bahwa aku menyukainya. Makanya aku tulisnya ***** (bintang lima). Yasudahlah semoga suatu saat nanti aku bisa bertemu dengannya.
Sheerin.
Setelah kubaca isi curahan hatiku itu, aku menangis. Aku terharu dan bersyukur. Nyatanya aku masih dipertemukan dengan Fariz. Aku tak pernah menyangka sama sekali akan kehadiran Fariz. Kubuka lembaran kertas kosong dan ku mulai mencurahkan isi hatiku.
Dear Diary,
1 April 2016
Hai diaryku, masih ingat dengan Fariz? Ya, anak kecil cengeng itu sekarang udah pulang dari LA. Tahu gak, dia juga sekelas loh sama aku, yaampun fivestar kamu ganteng banget sih. :) setelah sekian lama akhirnya kami dipertemukan lagi. I SO HAPPY TODAY.
Sheerin.
Aku menutup buku diaryku itu, lalu segera berganti pakaian dan turun kelantai bawah untuk makan siang.
*****
Setelah makan siang, aku berencana ingin main kerumah Fanny, teman kecilku. Kebetulan rumahku tak begitu jauh dari rumahnya.
" Bi, Sheerin main kerumah Fanny " teriak Sheerin di balik pintu dapur, Bi Inah sedang mencuci piring.
" Ya, non " balas bi Inah singkat.
Aku menuju pintu gerbang, lalu ku tutup rapat pintu gerbang itu. Aku mulai melangkahkan kakiku menuju rumah Fanny. Aku melewati Gang kecil yang pada saat itu sepi sekali. Letaknya tidak jauh dari rumahku. Tiba-tiba ada dua orang cowok menghadangku dari depan dan satu orang dari belakang. Aku tak mengenali ketiga orang itu dan sebelumnya hal ini tidak pernah terjadi padaku. Meski ku tahu, banyak korban yang terjebak di Gang itu. Sepertinya itu preman tapi masih seumurku.
" eh, kalian siapa? " kataku lemas
" Udah, jangan banyak nanya ! " celoteh salah satu preman itu.
" kalian mau ngapain?! "
" Cepat serahin semua harta lo ! " ucapnya pelan sembari mengeluarkan pistol.
" ee..eehh.. apa-apaan ini " aku berusaha menghindar dari pistol itu.
" kalau lo coba-coba teriak, gue cium lo ! " ancam preman itu.
Belum sempat aku serahkan uang dan handphone ku. dan..
" Sheer, kamu ngapain disini? " ucap Fariz dari arah belakang salah satu preman.
" Diam lo ! ini urusan gue " timpas salah satu preman itu.
" Fariz, tolongin aku.." ucapku singkat dengan perasaan takut.
" Lepasin nggak, beraninya sama cewek " kata Fariz
" Banyak omong lo ! gue hajar lo ! " kata preman itu menantang Fariz.
" Ayo siapa takut, tiga lawan satu "
Aku cukup cemas melihat perkelahian mereka, yang aku takuti Fariz nantinya dihabisi oleh preman-preman itu. Aduh.. Fariz bisa tidak ya melawan preman-preman itu. Ternyata Fariz berhasil mengalahkan preman-preman itu, hanya ada sedikit lebam di wajahnya.
" Fariz, kamu gapapa " aku menghampiri Fariz yang sedang menahan rasa sakit akibat pukulan preman-preman tadi.
" Mmm.. sakit sih, tapi kamu gapapa kan? " balasnya
" kamu bikin aku khawatir tahu, aku gapapa kok riz "
" kamu khawatirin aku sheer..?"
Deg. pertanyaan Fariz membuatku skakmat.
" emm.. itu.. emm.. Sakit ya? kita kerumah ku yuk, nanti aku obatin " ajakku gugup sembari mengalihkan pembicaraan.
" udaaah, gpp kok sheer.." balasnya
" ihh.. gapapa.. begini kok gapapa" ucapku sembari memegang pipi Fariz yang lebam.
" Aa..a..aww.." teriak Fariz kesakitan.
" Yaampun sorry-sorry Riz, luka kamu ini bisa infeksi kalau tidak diobati, ayo ikut aku " aku menarik tangan Fariz lalu menuju rumahku.
*****
" Bi, tolong ambilin kotak P3K " pintaku lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil camilan.
" Ya, non " balas bibi.
Fariz menungguku di ruang tamu.
" Sheer, aku jadi ngerepotin nih " ucap fariz
" ah, engga kok riz, kan kamu udah tolongin aku dari preman-preman tadi " balasku sembari menaruh camilan keatas meja.
" Nih non, kotak P3K nya " ucap bibi
" Ya bi, makasih bi "
" sama-sama non "
" Mmm,, kok kamu bisa di jegat sih? " tanya Fariz
" Udah, nnti aku ceritain. sekarang aku obati. luka kamu dulu ya " jawabku
" Aaa.aa.aw.."
" Sakit ya? aduh .. maaf riz "
" Gapapa kok sheer, lain kali kamu hati-hati ya kalau lewat situ. "
" Iyya riz, ohh yaa silahkan dimakan " pintaku
" Iyya sheer.."
" sheerin baik banget yaa" batin Fariz.
Fariz menikmati camilan yang disediakan sheeri . Sheerin pun ikut memakan camilan itu.
" Riz, kamu hebat juga yaa bisa ngalahin preman-preman itu, semuanya lagi " puji ku.
" Ahh, itu mah udah biasa sheer, kebetulan di LA aku ikut kursus Taekwondo. " balasnya
" woooww..! hebatt bangett.. temen kecil aku" menepuk pundak Fariz.
" Sheer, aku pamit pulang ya, nggak enak main lama-lama "
" eh, iya hati-hati yaa di jalan"
" iya, see you "
" see you too " sembari menutup gerbang.
Sheerin langsung beranjak ke kamar nya untuk istirahat. Ia memutuskan ke rumah Fanny esok hari saja, karena sheerin masih trauma atas kejadian tadi. Itu kejadian buruk yang pernah ia alami.
*****
Kritik + Saran nya di tunggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar