Kamis, 09 Juni 2016

You're My Five Star

Kasih tak sampai #bab 3 Dering alarm membangunkan tidurku, aku tidak terburu-buru seperti hari biasanya, karena pagi ini ada gladi resik untuk merayakan ulang tahun sekolah ku, SMK TUNAS BANGSA. Esok harinya kami baru merayakan ulang tahun sekolahku itu. Seluruh siswa di jadwalkan masuk siang hari ini, kecuali panitia dan guru-guru di sekolahku. Ku lihat jam dinding di kamarku, saat ini masih menunjukkan pukul 05:00 pagi. Aku segera merapihkan kamar tidurku setelah itu, aku menuju kamar mandi. Sehabis mandi aku mengambil air wudhu dilanjutkan sholat subuh. Aku berdoa kepada Allah agar hari-hari ku selalu dalam lindungannya, dan aku bersyukur kepada-Nya karena aku masih bisa bertemu dengan Fariz. Aku memanjatkan do'a begitu khusuk sehingga aku tidak mendengar suara panggilan masuk yang berasal dari handphone ku. " 2 Panggilan tak terjawab" kataku sembari melipat mukena berwarna hijau tosca bermotif bunga. Tak berfikir panjang aku langsung melihat siapa yang meneleponku tadi. Ternyata Fanny. Fanny itu teman kecilku, aku mengenalnya sejak kami TK. Kita bersahabat sampai sekarang, kita satu sekolahan namun beda jurusan ia mengambil Jurusan Multimedia sedangkan aku Jurusan Akuntansi. Langsung saja mengirimi pesan singkat ke Fanny. To : Fanny +6289799120818 Ada apa fan, tadi telfon? aku baru selesai sholat. Tak lama kemudian Fanny membalas pesan ku. From : Fanny +6289799120818 Nanti kita berangkat bareng ya ke sekolah. aku tunggu di tempat biasa. Aku membalas pesannya bahwa aku menyetujui permintaannya. Sedari tadi perutku sudah meraung-raung seperti harimau kelaparan. Aku sudah tak tahan ingin segera sarapan pagi. Ku turuni tangga satu persatu dengan cepat. Seperti biasa aku selalu melihat menu sarapan dari tangga, hari ini yang masak bi Inah. Ibu tidak sempat membuatkan nasi goreng kesukaanku karena beliau ada rapat pagi ini. " Morning, My mom and Dad " sapa ku sambil menarik kursi meja. " Morning sayang " balas Ibu dan Ayah ku serempak " Ciiee.. kompak banget " menggoda keduanya. " Udah-udah kmu sarapan sekarang, nanti telat loh sekolahnya " kata Ibu " Aku masuk siang bu, ada gradi resik pagi nya " balasku sambil menyiduk nasi dan lauknya. " Ohhh.. memang ada apa ? " tanya Ayah tiba-tiba " Besokkan ulangtahun sekolah " " Nanti berangkat sekolahnya diantar Pak Budi aja " selak Ibu " Mmmm, aku udah janjian sama Fanny bu, berangkat bareng " balasku. " Yaudah, hati-hati ya nak, Ibu sama Ayah pamit kerja dulu. belajar yang serius ya ! " ucap Ibu sembari menjulurkan tangannya, begitupun Ayah. " Ibu Bu, Yah hati-hati di jalan " ucapku sembari mencium tangan Ayah dan Ibu. Setelah selesai sarapan, aku beranjak ke ruang keluarga untuk menonton televisi. Ku pilih channel kesukaanku, kalau pagi-pagi begini channel tv itu menayangkan FTV. Aku menikmati FTV itu sampai tak ingat waktu, itulah kebiasaan burukku. FTV itu sangat seru tapi menegangkan, judulnya Cinta Bersemi di Rumah Hantu. Film nya membuatku ketakutan karna aku menontonnya sendiri. Akhirnya aku memanggil bi Inah. " Bi..... bi Inaaaaah " teriakku " Iyaa non " jawabnya pelan " Aaaaaaaaaa!!!! " aku tiba-tiba teriak karena yang kulihat adalah sosok bi Inah tapi memakai mukena serba putih. Aku sangat terkejut karena terbawa efek film itu. " Kenapa non, ? " ucap bibi sembari membuka mukena nya. " Bibi bikin aku takut tahu, " balasku dengan wajah cemberut. " maaf non, bibi tadi habis sholat duha, takutnya penting bibi tak sempat membuka mukena ini " balas bibi dengan muka pucat. " Ohhh.. Maaf bi, aku terbawa efek film itu " mataku tertuju pada film FTV itu. " Non, lagian pagi-pagi nonton setan, ada apa memangnya non kok panggil bibi " ledek bibi " Mmm, temenin aku nonton hehehee " Akhirnya aku ditemani bibi menonton FTV itu sampai tamat. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 09:00 pagi. Aku langsung bergegas ke kamar untuk merapihkan buku dan sedikit mengulang pelajaran kemarin. Dua jam berlalu aku segera bersiap-siap pergi ke sekolah. Ku ambil ranselku dan melangkahkan kakiku ke gerbang. Aku terus berjalan, menelusuri gang kecil waktu itu, aku berharap kali ini aku selamat. Alhamdulillah, Allah melindungiku sampai tiba di pangkalan angkot. Ku keluarkan handphone ku dari saku baju ku, lalu ku telfon fanny. " Assalamualaikum Sheer " terdengar suara Fanny dari handphone ku sangat lembut. " Waalaikumsalam Fan, kamu dimana? aku udah sampai nih " " Aku di gang nih, tunggu ya " " Iya jangan lama-lama ya" balasku sambil memutuskan panggilan itu. Tiga menit berlalu, akhirnya Fanny sampai juga. Akhirnya kami menunggu angkot. Sampai akhirnya ada suara pria memanggil kami, aku mengenali suara itu. Seperti nya itu Fariz batinku, seketika aku teringat mimpiku waktu itu. Aku berharap yang memanggil itu bukan Fariz. " Fanny.. Sheerin " kata pria itu dari jendela mobil sembari menghentikan mobilnya. " Agas ! " balas Fanny. Agas adalah teman sekelas Fanny. Fanny sudah lama menyimpan perasaan padanya. Agas juga mengenaliku karena kita satu organisasi. " Bareng aja yuk ! mobil kosong nih " ajak Agas " Gimana sheer, mau gak ? " ajak Fanny kepadaku. " syukurlah, bukan Fariz " batinku. " sheer? mau gak " ajak Fanny kedua kalinya " Seterah kamu deh, Fan " balasku " Gimana mau nggak? sekalian loh " tanya Agas kembali " Iyya iyaa kita mau kok " balas Fanny singkat. Akhirnya kami pergi ke sekolah naik mobil Agas. setibanya kami di sekolah, kami menuju kelas kami masing-masing. Fanny dengan Agas berjalan bersama-sama, sedangkan aku berjalan sendirian. Sebetulnya aku bosan dengan posisiku saat ini, sejak kecil aku tidak pernah merasakan pacaran. Aku selalu menolak untuk pacaran, karena menurutku pacaran itu baik dan hanya mendekatkan zina. Hanya sebatas teman status ku pada setiap pria. ***** Cukup lama aku menunggu bel masuk, kurang lebih masih ada satu jam lagi. Di ruang kelas hanya ada beberapa murid. Sepertinya yang lain pada bolos hari ini. Ku lihat ke belakang, bangku Fariz masih kosong, begitupun bangku Syifa. Karena bosan aku memainkan ponsel ku dan membuka jejaring sosial facebook. Ku mencari kabar Fariz dan syifa namun mereka off berapa hari ini. Sampai akhirnya..... " Nanti kita pulang bareng lagi ya riz " ucap Syifa yang membuatku nyesek. " Oke.. " ditambah balasan Fariz yang membuatku semakin kesal. " Haii, Sheer " sapa Syifa yang tidak berkompromi dengan perasaanku. " Hai " ucapku singkat sembari memainkan ponselku " Serius banget sih.. Ciee lagi smsan sama siapa tuh " balas Syifa dengan nada agak kencang. Aku yakin Fariz mendengarnya. " engga kok, aku lagi bete aja " balasku " bete kenapa ? yaudah kita jajan aja yuk " " engga ah, aku malas jalan " " Fariz, kamu mau gak temenin aku ke kantin ? Deg. Tega-teganya Syifa berbicara seperti itu, memang syifa tidak tahu kalau aku menyimpan perasaan ke Fariz. " Boleh, kamu mau ikut ga sheer ? ajak Fariz " Engga, kalian berdua aja " balasnya dengan memasang wajah cemberut. " Kita tinggal dulu ya sherr, daahhh " kata terakhir Syifa sebelum menuju kantin. Aku terdiam. Aku sangat terpukul saat ini, aku tak bisa menahan rasa sakit ini hingga aku meneteskan air mata. Aku terus memainkan ponselkun dan menulis status. * Seandainya kamu tahu bahwa aku tak suka melihat kamu bahagia denganya * Semenit kemudian, aku tak menyangka banyak sekali yang menyukai status ku itu. Ada satu komentar juga dan itu dari Agas. Agas Septian Nugraha : cie ada yang galooww :) Sheerin Aurelia Zeviana : apaan sih gas, siapa yang galau :p Agas Septian Nugraha : Ya kamu lah, wkwk udh bilang aja Sheerin Aurelia Zaviana : ih engga tau wlee :p Seperti itu balas-balasan komentar aku dengan Agas. Aku tidak menyangka Fanny melihat postingan aku itu ia pun ikut berkomentar. Fanny Afianty : Ehhemm.. Agas Septian Nugraha : batuk neng Fanny Afianty : enggak, gumoh Agas Septian Nugraha : etdah, kenapa dah? Sheerin Aurelia Zeviana : Sorry gada maksud apa2 yaa Agas Septian Nugraha : inilah lagi, sheerin kga jelas bgt Aku tak membalas komentar Agas, aku takut Fanny marah padaku nantinya, aku tak ingin menyakiti perasaan Fanny. " Neeeett...netttt..nettt " Bel jam pertama berbunyi, seluruh murid dipersilahkan berbaris dilapangan karena ada pengumuman. Aku baris paling depan, belakangku Syifa dan sebelah kanan syifa Fariz. Sedari tadi aku dibuat kesal oleh mereka berdua, aku menahan rasa sakit untuk kesekian kalinya saat mereka berdua berbincang-bincang. Ibu kepala sekolahku akhirnya mengumumkan berita, semua murid dipersilahkan duduk. " Selamat siang anak - anak " sapa Ibu Marwah Setianti M,pd. kepala sekolahku. " berdirinya ibu disini untuk menyampaikan beberapa acara untuk esok hari. Yang pertama kita upacara dalam memperingati ulang tahun sekolah tercinta, setelah itu ada berbagai lomba untuk memeriahkan acara itu, setelah itu disusul berbagai apresiasi dari setiap kelas. acara penutup adalah do'a bersama. Esok harinya kita adakan event, bagi yang ingin berpartisipasi dalam event di persilahkan mengubungi Ketua Panitia. Ibu mohon setiap anak hadir pada esok hari dan bagi yang menyumbangkan apresiasi dimohon agar berkumpul setelan pengumuman ini. Dan yang lain belajar seperti biasa. Sekian pengumuman ini, Selamat Siang " Pengumuman selesai semua murid memasuki kelas masing-masing. Aku masih memasang wajah cemberut, dan diam tanpa kata. " Sheerin kenapa sih syif ? " kata Fariz " nggak tahu syifa juga " balasnya Didalam kelas Syifa menegurku, namun aku tetap menjawab meski singkat. Hatiku sangat sakit saat ini. Aku harap Syifa ataupun Fariz tidak mengajakku ikut apresiasi nanti, Atas keputusan bersama akhirnya, Dina perwakilan kelas kami yang menyumbang apreasi. *****

Tidak ada komentar: