Minggu, 12 Juni 2016

You're My Five Star

TODAY IS BAD DAY BAB 4 Dering alarm berbunyi lebih awal dari biasanya. Ya karena hari ini aku harus berangkat pagi-pagi buta ke sekolah. Aku tak ingin terlambat sekolah. Hari ini adalah hari ulang tahun sekolahku, akan ada acara yang begitu menyita waktu, batinku. Ditambah lagi perasaanku yang masih kacau karena kejadian kemarin. Ku lakukan aktivitas ku seperti biasanya di pagi hari. Setelah siap semuanya kuputuskan untuk segera berangkat sekolah. Kutemui Ayah dan Ibu ku di ruang makan. " Ibu.. Sheer brangkat ya .. " ucapku sembari mencium telapak tangan Ibu ku. " ini masih pagi nak.. sebentar lagi sarapannya siap, tunggu saja.. " balas Ibu ku dengan menampakkan wajah penuh kekhawatiran. " nanti sarapan di sekolah aja Bu, takut kesiangan.. " balasku mengelak " Kok tumben pagi-pagi ? " sahut Ayah " hari ini upacara peringatan ulangtahun sekolah yah, " balasku singkat " Upacara ? sebaiknya kamu sarapan dulu nak, supaya tidak lemas " kata Ibu " Nanti sheer sarapan kok, Ibu tidak usah khawatir.. yasudah, aku berangkat ya " balasku sembari menyalimi Ibu ku dan dilanjutkan Ayahku. " Jangan lupa sarapan nak " Teriak Ibu dari dalam rumah " Iyaaaa Bu " balasku Aku segera berjalan menyusuri jalan sempit itu, kali ini aku harus lebih berhati-hati. Ku langkahkan kakiku lebih cepat dari biasanya sampai langkah ku berhenti ketika ada yang memanggilku. " Heyy.. tunggu" Aku tidak berani menoleh. Karena aku begitu panik dan takut, spontan aku berlari sekencang mungkin. Aku berusaha mempercepat lagi langkahku, namun badanku lemas sekali. Mungkin ini karena aku belum sarapan. Belum sampai ujung jalan, langkahku terhenti, aku sudah tidak kuat untuk lanjut berlari. firasatku orang tadi mengikutiku, benar saja ia sekarang berada tepat dibelakangku dengan nafas terengah-engah. " Kamu kenapa lari sih sherrrr ! " ucap orang itu spontan " dia mengenalku ? suara itu seperti.. " batinku. Aku langsung menoleh ke belakang dan ternyata itu Fariz. " Faarizzz ! " ucapku " Kamu kenapa sih ? kaget gitu " tanya nya. " Yaampun Riz, aku fikir ada preman-preman waktu itu. Maaf ya Riz " "Ohh iya tidak masalah kok sherr.. kamu sendirian aja..? " tanya Fariz " Pasti Fariz mau nanyain Syifa deh " batinku " Kok diem sih ? " " ee..eh.. iya aku sendiri aja. Tumben kamu tidak sama Syifa " balasku " Syifa ..? kok kamu berbicara seperti itu ? " ah sudahlah lupakan saja " Akhirnya aku berangkat sekolah ditemani Fariz. Di perjalan kami berbincang-bincang lama sekali. Hingga kami teringat event esok hari di sekolah. " Sheer, kita buat event yuk " " Boleh, temanya apa nih? " " Gimana kalau ......... " Fariz membisikan suatu kalimat di telinga ku. " Oke juga ide kamu, yasudah nanti kita bicarakan sama yang lain " balasku Setibanya aku di sekolah, aku langsung bergegas ke kelasku untuk menaruh tas dan langsung menuju lapangan.Aku memilih baris ditengah-tengah, aku tak menyangka di samping kanan ku ada Fariz. Suasana upacara berjalan dengan lancar namun belum selesai karena masih ada sepenggal pengumuman. Di Akhir pengumuman, badan ku tiba-tiba lemas sekali, penglihatanku sedikit berbayang, kepalaku pusing sekali. Ada apa dengan diriku? Aku sedikit mengeluh. Sampai akhirnya perut ku terasa sakit sekali. Aku teringat, bahwa aku belum sarapan pagi ini. Aku menyesal karena aku tidak mendengar perkataan Ibu. Aku semakin pusing dan tampak pucat sekali, hingga akhirnya penglihatanku semakin buram dan pingsan. Fariz yang melihatku tergeletak di lapangan segera memboyong badan ku menuju ruang UKS. Aku tidak sadar, namun Fariz menceritakan kejadian itu padaku ketika aku sudah siuman. " Sheer.. kamu gak apa-apa ? " tanya Fariz sembari mengusap kepalaku " Memangnya aku kenapa ? balasku bingung. " Tadi kamu pingsan " " Pingsan ? " " Iyya, untung saja aku segera menggotong kamu ke sini, aku takut kamu kenapa-kenapa " " Makasih ya Riz, kamu udah tolongin aku " " Yaudah kamu makan dulu ya, sini aku suapin " pinta Fariz sembari menyodorkan makanan " Aku makan sendiri aja Riz, Ohh ya thanks ya untuk semuanya" " Iya sama-sama Sheer, yasudah nanti habis makan, kamu istirahat saja disini " " Engga ah, kita kan mau bicarakan soal event besok " " Udah jangan di fikirin, kamu istirahat saja disini.. biar aku saja yang atur semuanya " Akhirnya Fariz pergi meninggalkan ku sendiri di UKS, aku memejamkan mataku untuk beristirahat dan memulihkan kondisi tubuhku. Cukup lama aku berada di UKS, aku berharap Fariz menjemputku. Tapi, sedari tadi tidak ada seorang pun yang menjemputku. Aku hanya bisa memandangi perlombaan-perlombaan yang sedang berlangsung. Akhirnya aku memutuskan untuk menuju kelasku sendiri saja. Ketika aku menuju ruang kelasku, aku melihat sekumpulan orang di bangku depan kelas ku. Ada Fariz, Syifa, Dina dan Ihsan Aku mendekati mereka dan menanyakan apa yang terjadi. " Haii.. kalian " ucapku pelan " Sheerin ? kamu udah mendingan ? balas Syifa " Iya aku udah mendingan kok " balasku " Kamu bikin aku khawatir tahu " balas Syifa memelukku " Aku gak apa-apa kok " balasku singkat. " Sheer, nanti sore kita kumpul dirumah ku untuk bicarakan event " pangkas Dina " Loh ?? Sheerin kan masih sakit ? dia butuh istirahat, benar kan Riz ? " timpal Syifa seakan tidak membutuhkan kehadiranku. " Iyya Sheer benar kamu istirahat saja, serahin semuanya ke kita " balas Fariz yang semakin membuatku terpojok. " Aku sudah sembuh kok, aku ingin sekali gabung sama kalian " balasku " Yasudah, kalau begitu nanti aku jemput kamu saja sheer, rumah Dina kan jauh " kata Ihsan. " Yasudah " ucapku. Padahal aku berharap bisa bareng Fariz. Bel pulang berbunyi, aku segera mengambil tas ku dan meninggalkan sekolah dan langsung menuju rumah. *****

Kamis, 09 Juni 2016

You're My Five Star

Kasih tak sampai #bab 3 Dering alarm membangunkan tidurku, aku tidak terburu-buru seperti hari biasanya, karena pagi ini ada gladi resik untuk merayakan ulang tahun sekolah ku, SMK TUNAS BANGSA. Esok harinya kami baru merayakan ulang tahun sekolahku itu. Seluruh siswa di jadwalkan masuk siang hari ini, kecuali panitia dan guru-guru di sekolahku. Ku lihat jam dinding di kamarku, saat ini masih menunjukkan pukul 05:00 pagi. Aku segera merapihkan kamar tidurku setelah itu, aku menuju kamar mandi. Sehabis mandi aku mengambil air wudhu dilanjutkan sholat subuh. Aku berdoa kepada Allah agar hari-hari ku selalu dalam lindungannya, dan aku bersyukur kepada-Nya karena aku masih bisa bertemu dengan Fariz. Aku memanjatkan do'a begitu khusuk sehingga aku tidak mendengar suara panggilan masuk yang berasal dari handphone ku. " 2 Panggilan tak terjawab" kataku sembari melipat mukena berwarna hijau tosca bermotif bunga. Tak berfikir panjang aku langsung melihat siapa yang meneleponku tadi. Ternyata Fanny. Fanny itu teman kecilku, aku mengenalnya sejak kami TK. Kita bersahabat sampai sekarang, kita satu sekolahan namun beda jurusan ia mengambil Jurusan Multimedia sedangkan aku Jurusan Akuntansi. Langsung saja mengirimi pesan singkat ke Fanny. To : Fanny +6289799120818 Ada apa fan, tadi telfon? aku baru selesai sholat. Tak lama kemudian Fanny membalas pesan ku. From : Fanny +6289799120818 Nanti kita berangkat bareng ya ke sekolah. aku tunggu di tempat biasa. Aku membalas pesannya bahwa aku menyetujui permintaannya. Sedari tadi perutku sudah meraung-raung seperti harimau kelaparan. Aku sudah tak tahan ingin segera sarapan pagi. Ku turuni tangga satu persatu dengan cepat. Seperti biasa aku selalu melihat menu sarapan dari tangga, hari ini yang masak bi Inah. Ibu tidak sempat membuatkan nasi goreng kesukaanku karena beliau ada rapat pagi ini. " Morning, My mom and Dad " sapa ku sambil menarik kursi meja. " Morning sayang " balas Ibu dan Ayah ku serempak " Ciiee.. kompak banget " menggoda keduanya. " Udah-udah kmu sarapan sekarang, nanti telat loh sekolahnya " kata Ibu " Aku masuk siang bu, ada gradi resik pagi nya " balasku sambil menyiduk nasi dan lauknya. " Ohhh.. memang ada apa ? " tanya Ayah tiba-tiba " Besokkan ulangtahun sekolah " " Nanti berangkat sekolahnya diantar Pak Budi aja " selak Ibu " Mmmm, aku udah janjian sama Fanny bu, berangkat bareng " balasku. " Yaudah, hati-hati ya nak, Ibu sama Ayah pamit kerja dulu. belajar yang serius ya ! " ucap Ibu sembari menjulurkan tangannya, begitupun Ayah. " Ibu Bu, Yah hati-hati di jalan " ucapku sembari mencium tangan Ayah dan Ibu. Setelah selesai sarapan, aku beranjak ke ruang keluarga untuk menonton televisi. Ku pilih channel kesukaanku, kalau pagi-pagi begini channel tv itu menayangkan FTV. Aku menikmati FTV itu sampai tak ingat waktu, itulah kebiasaan burukku. FTV itu sangat seru tapi menegangkan, judulnya Cinta Bersemi di Rumah Hantu. Film nya membuatku ketakutan karna aku menontonnya sendiri. Akhirnya aku memanggil bi Inah. " Bi..... bi Inaaaaah " teriakku " Iyaa non " jawabnya pelan " Aaaaaaaaaa!!!! " aku tiba-tiba teriak karena yang kulihat adalah sosok bi Inah tapi memakai mukena serba putih. Aku sangat terkejut karena terbawa efek film itu. " Kenapa non, ? " ucap bibi sembari membuka mukena nya. " Bibi bikin aku takut tahu, " balasku dengan wajah cemberut. " maaf non, bibi tadi habis sholat duha, takutnya penting bibi tak sempat membuka mukena ini " balas bibi dengan muka pucat. " Ohhh.. Maaf bi, aku terbawa efek film itu " mataku tertuju pada film FTV itu. " Non, lagian pagi-pagi nonton setan, ada apa memangnya non kok panggil bibi " ledek bibi " Mmm, temenin aku nonton hehehee " Akhirnya aku ditemani bibi menonton FTV itu sampai tamat. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 09:00 pagi. Aku langsung bergegas ke kamar untuk merapihkan buku dan sedikit mengulang pelajaran kemarin. Dua jam berlalu aku segera bersiap-siap pergi ke sekolah. Ku ambil ranselku dan melangkahkan kakiku ke gerbang. Aku terus berjalan, menelusuri gang kecil waktu itu, aku berharap kali ini aku selamat. Alhamdulillah, Allah melindungiku sampai tiba di pangkalan angkot. Ku keluarkan handphone ku dari saku baju ku, lalu ku telfon fanny. " Assalamualaikum Sheer " terdengar suara Fanny dari handphone ku sangat lembut. " Waalaikumsalam Fan, kamu dimana? aku udah sampai nih " " Aku di gang nih, tunggu ya " " Iya jangan lama-lama ya" balasku sambil memutuskan panggilan itu. Tiga menit berlalu, akhirnya Fanny sampai juga. Akhirnya kami menunggu angkot. Sampai akhirnya ada suara pria memanggil kami, aku mengenali suara itu. Seperti nya itu Fariz batinku, seketika aku teringat mimpiku waktu itu. Aku berharap yang memanggil itu bukan Fariz. " Fanny.. Sheerin " kata pria itu dari jendela mobil sembari menghentikan mobilnya. " Agas ! " balas Fanny. Agas adalah teman sekelas Fanny. Fanny sudah lama menyimpan perasaan padanya. Agas juga mengenaliku karena kita satu organisasi. " Bareng aja yuk ! mobil kosong nih " ajak Agas " Gimana sheer, mau gak ? " ajak Fanny kepadaku. " syukurlah, bukan Fariz " batinku. " sheer? mau gak " ajak Fanny kedua kalinya " Seterah kamu deh, Fan " balasku " Gimana mau nggak? sekalian loh " tanya Agas kembali " Iyya iyaa kita mau kok " balas Fanny singkat. Akhirnya kami pergi ke sekolah naik mobil Agas. setibanya kami di sekolah, kami menuju kelas kami masing-masing. Fanny dengan Agas berjalan bersama-sama, sedangkan aku berjalan sendirian. Sebetulnya aku bosan dengan posisiku saat ini, sejak kecil aku tidak pernah merasakan pacaran. Aku selalu menolak untuk pacaran, karena menurutku pacaran itu baik dan hanya mendekatkan zina. Hanya sebatas teman status ku pada setiap pria. ***** Cukup lama aku menunggu bel masuk, kurang lebih masih ada satu jam lagi. Di ruang kelas hanya ada beberapa murid. Sepertinya yang lain pada bolos hari ini. Ku lihat ke belakang, bangku Fariz masih kosong, begitupun bangku Syifa. Karena bosan aku memainkan ponsel ku dan membuka jejaring sosial facebook. Ku mencari kabar Fariz dan syifa namun mereka off berapa hari ini. Sampai akhirnya..... " Nanti kita pulang bareng lagi ya riz " ucap Syifa yang membuatku nyesek. " Oke.. " ditambah balasan Fariz yang membuatku semakin kesal. " Haii, Sheer " sapa Syifa yang tidak berkompromi dengan perasaanku. " Hai " ucapku singkat sembari memainkan ponselku " Serius banget sih.. Ciee lagi smsan sama siapa tuh " balas Syifa dengan nada agak kencang. Aku yakin Fariz mendengarnya. " engga kok, aku lagi bete aja " balasku " bete kenapa ? yaudah kita jajan aja yuk " " engga ah, aku malas jalan " " Fariz, kamu mau gak temenin aku ke kantin ? Deg. Tega-teganya Syifa berbicara seperti itu, memang syifa tidak tahu kalau aku menyimpan perasaan ke Fariz. " Boleh, kamu mau ikut ga sheer ? ajak Fariz " Engga, kalian berdua aja " balasnya dengan memasang wajah cemberut. " Kita tinggal dulu ya sherr, daahhh " kata terakhir Syifa sebelum menuju kantin. Aku terdiam. Aku sangat terpukul saat ini, aku tak bisa menahan rasa sakit ini hingga aku meneteskan air mata. Aku terus memainkan ponselkun dan menulis status. * Seandainya kamu tahu bahwa aku tak suka melihat kamu bahagia denganya * Semenit kemudian, aku tak menyangka banyak sekali yang menyukai status ku itu. Ada satu komentar juga dan itu dari Agas. Agas Septian Nugraha : cie ada yang galooww :) Sheerin Aurelia Zeviana : apaan sih gas, siapa yang galau :p Agas Septian Nugraha : Ya kamu lah, wkwk udh bilang aja Sheerin Aurelia Zaviana : ih engga tau wlee :p Seperti itu balas-balasan komentar aku dengan Agas. Aku tidak menyangka Fanny melihat postingan aku itu ia pun ikut berkomentar. Fanny Afianty : Ehhemm.. Agas Septian Nugraha : batuk neng Fanny Afianty : enggak, gumoh Agas Septian Nugraha : etdah, kenapa dah? Sheerin Aurelia Zeviana : Sorry gada maksud apa2 yaa Agas Septian Nugraha : inilah lagi, sheerin kga jelas bgt Aku tak membalas komentar Agas, aku takut Fanny marah padaku nantinya, aku tak ingin menyakiti perasaan Fanny. " Neeeett...netttt..nettt " Bel jam pertama berbunyi, seluruh murid dipersilahkan berbaris dilapangan karena ada pengumuman. Aku baris paling depan, belakangku Syifa dan sebelah kanan syifa Fariz. Sedari tadi aku dibuat kesal oleh mereka berdua, aku menahan rasa sakit untuk kesekian kalinya saat mereka berdua berbincang-bincang. Ibu kepala sekolahku akhirnya mengumumkan berita, semua murid dipersilahkan duduk. " Selamat siang anak - anak " sapa Ibu Marwah Setianti M,pd. kepala sekolahku. " berdirinya ibu disini untuk menyampaikan beberapa acara untuk esok hari. Yang pertama kita upacara dalam memperingati ulang tahun sekolah tercinta, setelah itu ada berbagai lomba untuk memeriahkan acara itu, setelah itu disusul berbagai apresiasi dari setiap kelas. acara penutup adalah do'a bersama. Esok harinya kita adakan event, bagi yang ingin berpartisipasi dalam event di persilahkan mengubungi Ketua Panitia. Ibu mohon setiap anak hadir pada esok hari dan bagi yang menyumbangkan apresiasi dimohon agar berkumpul setelan pengumuman ini. Dan yang lain belajar seperti biasa. Sekian pengumuman ini, Selamat Siang " Pengumuman selesai semua murid memasuki kelas masing-masing. Aku masih memasang wajah cemberut, dan diam tanpa kata. " Sheerin kenapa sih syif ? " kata Fariz " nggak tahu syifa juga " balasnya Didalam kelas Syifa menegurku, namun aku tetap menjawab meski singkat. Hatiku sangat sakit saat ini. Aku harap Syifa ataupun Fariz tidak mengajakku ikut apresiasi nanti, Atas keputusan bersama akhirnya, Dina perwakilan kelas kami yang menyumbang apreasi. *****

You're My Five Star

#My Hero is five star bab 2 setibanya aku dirumah, aku langsung menuju kamarku dilantai atas, ku taruh ransel ku diatas meja belajar, ku cari buku diary ku, ku buka dan ku baca curahan hatiku itu, satu-persatu tak ingin ku lewati selembar kertaspun. Meski ku tahu buku itu cukup tebal, sampai saatnya ada salah satu diary yang membuatku tersenyum sendiri. Seperti ini diary nya... Dear Deary, 12 November 2012 Hai diary, aku ingin bercerita tentang kisah hidupku sewaktu kecil :') aku kangen sekali masa-masa itu, apalagi sama dia. Waktu itu aku diajak Ibu ke Taman dekat rumah. Disana aku melihat banyak sekali permainan, mulai dari ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, pokoknya banyak deh. Lalu Ibu menyuruhku menaikki ayunan, Ibu mengayunkan ayunannya sangat pelan sekali. Ibu takut aku terjatuh nantinya, jika Ibu mengayunkan ayuanan itu lebih kencang. Ibu terus mengayunkan ayunan itu, aku tertawa bahagia. Tiba-tiba terdengar suara anak kecil menangis, aku dan Ibuku langsung mendekati arah suara tangisan itu. Ternyata yang menangis itu anak lelaki nya teman Ibu ku. Ibu ku bertanya kepada anak itu, mengapa kamu menangis, anak itu menjawab bahwa ia ingin bermain ayunan tapi dia takut jatuh. Ibuku langsung menyuruhnya menaikki ayunan itu, lalu diayunkan sangat pelan oleh Ibuku. Ia teriak-teriak ketakutan, sementara aku tertawa melihatnya. Itulah awal pertemuanku dengan Fariz. Ya anak itu namanya Fariz. Tepatnya Raden Fahmi Alfarizi. Akhirnya kita sering bertemu di Taman itu, aku dan Fariz berteman baik sampai saat ini. Tapi..? sekarang Fariz pindah ke LA, sudah satu tahun setelah kelulusan SMP ia pindah ke LA. Diary, apa suatu saat nanti aku bisa bertemu kembali dengan Fariz? I SO MISS YOU fivestar. Five star itu panggilan sayang aku ke Fariz. Five star atau bintang lima (*****) itu nama Fariz. Aku tidak ingin ada satu orangpun yang tahu bahwa aku menyukainya. Makanya aku tulisnya ***** (bintang lima). Yasudahlah semoga suatu saat nanti aku bisa bertemu dengannya. Sheerin. Setelah kubaca isi curahan hatiku itu, aku menangis. Aku terharu dan bersyukur. Nyatanya aku masih dipertemukan dengan Fariz. Aku tak pernah menyangka sama sekali akan kehadiran Fariz. Kubuka lembaran kertas kosong dan ku mulai mencurahkan isi hatiku. Dear Diary, 1 April 2016 Hai diaryku, masih ingat dengan Fariz? Ya, anak kecil cengeng itu sekarang udah pulang dari LA. Tahu gak, dia juga sekelas loh sama aku, yaampun fivestar kamu ganteng banget sih. :) setelah sekian lama akhirnya kami dipertemukan lagi. I SO HAPPY TODAY. Sheerin. Aku menutup buku diaryku itu, lalu segera berganti pakaian dan turun kelantai bawah untuk makan siang. ***** Setelah makan siang, aku berencana ingin main kerumah Fanny, teman kecilku. Kebetulan rumahku tak begitu jauh dari rumahnya. " Bi, Sheerin main kerumah Fanny " teriak Sheerin di balik pintu dapur, Bi Inah sedang mencuci piring. " Ya, non " balas bi Inah singkat. Aku menuju pintu gerbang, lalu ku tutup rapat pintu gerbang itu. Aku mulai melangkahkan kakiku menuju rumah Fanny. Aku melewati Gang kecil yang pada saat itu sepi sekali. Letaknya tidak jauh dari rumahku. Tiba-tiba ada dua orang cowok menghadangku dari depan dan satu orang dari belakang. Aku tak mengenali ketiga orang itu dan sebelumnya hal ini tidak pernah terjadi padaku. Meski ku tahu, banyak korban yang terjebak di Gang itu. Sepertinya itu preman tapi masih seumurku. " eh, kalian siapa? " kataku lemas " Udah, jangan banyak nanya ! " celoteh salah satu preman itu. " kalian mau ngapain?! " " Cepat serahin semua harta lo ! " ucapnya pelan sembari mengeluarkan pistol. " ee..eehh.. apa-apaan ini " aku berusaha menghindar dari pistol itu. " kalau lo coba-coba teriak, gue cium lo ! " ancam preman itu. Belum sempat aku serahkan uang dan handphone ku. dan.. " Sheer, kamu ngapain disini? " ucap Fariz dari arah belakang salah satu preman. " Diam lo ! ini urusan gue " timpas salah satu preman itu. " Fariz, tolongin aku.." ucapku singkat dengan perasaan takut. " Lepasin nggak, beraninya sama cewek " kata Fariz " Banyak omong lo ! gue hajar lo ! " kata preman itu menantang Fariz. " Ayo siapa takut, tiga lawan satu " Aku cukup cemas melihat perkelahian mereka, yang aku takuti Fariz nantinya dihabisi oleh preman-preman itu. Aduh.. Fariz bisa tidak ya melawan preman-preman itu. Ternyata Fariz berhasil mengalahkan preman-preman itu, hanya ada sedikit lebam di wajahnya. " Fariz, kamu gapapa " aku menghampiri Fariz yang sedang menahan rasa sakit akibat pukulan preman-preman tadi. " Mmm.. sakit sih, tapi kamu gapapa kan? " balasnya " kamu bikin aku khawatir tahu, aku gapapa kok riz " " kamu khawatirin aku sheer..?" Deg. pertanyaan Fariz membuatku skakmat. " emm.. itu.. emm.. Sakit ya? kita kerumah ku yuk, nanti aku obatin " ajakku gugup sembari mengalihkan pembicaraan. " udaaah, gpp kok sheer.." balasnya " ihh.. gapapa.. begini kok gapapa" ucapku sembari memegang pipi Fariz yang lebam. " Aa..a..aww.." teriak Fariz kesakitan. " Yaampun sorry-sorry Riz, luka kamu ini bisa infeksi kalau tidak diobati, ayo ikut aku " aku menarik tangan Fariz lalu menuju rumahku. ***** " Bi, tolong ambilin kotak P3K " pintaku lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil camilan. " Ya, non " balas bibi. Fariz menungguku di ruang tamu. " Sheer, aku jadi ngerepotin nih " ucap fariz " ah, engga kok riz, kan kamu udah tolongin aku dari preman-preman tadi " balasku sembari menaruh camilan keatas meja. " Nih non, kotak P3K nya " ucap bibi " Ya bi, makasih bi " " sama-sama non " " Mmm,, kok kamu bisa di jegat sih? " tanya Fariz " Udah, nnti aku ceritain. sekarang aku obati. luka kamu dulu ya " jawabku " Aaa.aa.aw.." " Sakit ya? aduh .. maaf riz " " Gapapa kok sheer, lain kali kamu hati-hati ya kalau lewat situ. " " Iyya riz, ohh yaa silahkan dimakan " pintaku " Iyya sheer.." " sheerin baik banget yaa" batin Fariz. Fariz menikmati camilan yang disediakan sheeri . Sheerin pun ikut memakan camilan itu. " Riz, kamu hebat juga yaa bisa ngalahin preman-preman itu, semuanya lagi " puji ku. " Ahh, itu mah udah biasa sheer, kebetulan di LA aku ikut kursus Taekwondo. " balasnya " woooww..! hebatt bangett.. temen kecil aku" menepuk pundak Fariz. " Sheer, aku pamit pulang ya, nggak enak main lama-lama " " eh, iya hati-hati yaa di jalan" " iya, see you " " see you too " sembari menutup gerbang. Sheerin langsung beranjak ke kamar nya untuk istirahat. Ia memutuskan ke rumah Fanny esok hari saja, karena sheerin masih trauma atas kejadian tadi. Itu kejadian buruk yang pernah ia alami. *****

Kritik + Saran nya di tunggu

Senin, 06 Juni 2016

You're My Five Star



Prolog
Mentari pagi mulai menampakkan kecerahannya. bersama butiran embun yang bertaburan kesana kemari. aku memulai melangkahkan kaki ku menuju jalan sempit itu, seketika itu aku teringat akan sosok pria yang telah menanamkan benih-benih cinta padaku. aku terus melangkah dengan cepat namun, bayangan-bayangan masa lalu itu selalu mengikutiku. andai dia tau disini aku menyayanginya, sudah bertahun-tahun aku menyimpan rasa sayang ini padanya. meski akhirnya semua orang tau bahwa aku menyukainya. dia sangat berarti dihidupku, bahkan dialah yang mengajarkanku arti kesetiaan dan penantian, karnanya aku bahagia. aku berdiri di pohon besar sembari menunggu angkutan umum. dan ternyata..
" kamu masih ingat denganku " terdengar suara pria dibalik telingku. akupun menoleh kebelakang.
"maaf, aku tak ingat" sontak aku membalasnya karna aku sangat terkejut saat itu.
" masa kamu tak ingat" balasnya dengan malu-malu.
" apakah kita pernah bertemu? "
" Fariz, kamu udah pulang dari LA ?" celoteh Fanny temanku yang saat itu sedang menunggu angkutan umum juga.
" hai fanny, apa kabar?" ucap fariz, sembari menjulurkan tangannya ke arah fanny.
" Fariz " batinku.
Aku tersentak kaget, ternyata dia fariz teman kecilku. aku terdiam, sebodoh itukah aku tidak mengenalnya. tiba-tiba..
" what's Wrong? " ucap fariz dengan menampakkan ekspresi penuh tanda tanya di wajahnya.
" it's oke " singkatku. aku langsung pergi meninggalkan mereka disana. aku malu, rasanya aku ingin semua ini tidak pernah terjadi.
Jam menunjukkan pukul 06:00 pagi. aku bergegas mempercepat langkahku agar tidak terlambat sekolah. Namun, sedari tadi tidak ada satupun angkot yang berlalu lalang. akhirnya aku memutuskan untuk mencari ojek. saat aku berjalan memutar aku melihat Fariz dan Fanny sedang berbincang-bincang. entah apa yang di bicarakan aku tak perduli, hati ini begitu sakit melihat keduanya. aku melihat mereka cukup lama sekali sampai akhirnya Fariz mengetahui kehadiranku dan...
" Sheerin, Sheer.. bangun nak ! " suara ibu membuatku terbangun dari tidurku. mimpi. ternyata itu mimpi. oh my god, i'm so shock.
" iya bu, aku udah bangun" ucapku pelan.
Aku masih memikirkan mimpi tadi tak berfikir panjang aku langsung bergegas ke kamar mandi.
~~~~~~~~~
"Sudah siap! " kataku sembari merangkul tas sekolahku dan segera turun kelantai bawah untuk sarapan bersama Ayah dan Ibuku. aku melihat kearah meja makan, ada nasi goreng bertabur jamur crispy. aku sangat menyukai nasi goreng buatan ibu, dan ibu selalu membuatkan spesial untukku. I LOVE YOU MOM.
" Uummm.. yummy.." ucapku sembari menikmati lezatnya nasi goreng spesial buatan ibu. tak terasa waktu berputar dengan cepat, aku segera berpamitan kepada ayah dan ibu lalu bergegas menuju pangkalan angkot. aku memang punya supir pribadi, tapi aku ingin belajar mandiri dan sejak kecil ayahku selalu mengajarkan kesederhanaan.
Langkah kakiku terhenti saat aku mengingat mimpi itu. aku berharap mimpi itu tidak menjadi kenyataan. ku lihat disebrang sana ada pria berbadan tinggi dan mengenakan seragam percis sepertiku. siapa dia? batinku, aku terus memandanginya dan pandanganku menjadi buyar ketika supir angkot mengklaksonkan angkotnya.
" tiiinn...tiiinn.. neng naik ga?"
" ohh iya bang, tunggu sebentar"
Akupun mencari sosok pria itu, namun ia hilang dengan sekejap. aku begitu penasaran pasalnya aku tidak pernah melihat pria itu sebelumnya. aku memutuskan untuk segera menaikki angkot yang sedari tadi sudah menungguku.
~~~~~~~~~~~
Aku segera menuju ruang kelas XI-Akuntansi1 yang letaknya tidak begitu jauh dari gerbang utama. aku duduk sebangku dengan syifa, gadis berkerudung yang sangat baik hati. aku sudah menjalin persahabatan dengannya sejak kelas X.
" sheer, kamu tau ga? katanya ada anak baru loh di kelas kita " seru syifa sembari memainkan ponselnya.
" oh ya? siapa? cewek apa cowok syif? balasku
" kayaknya sih, cowok" bisik syifa
" jadi penasaran, kayak gimana ya orangnya" ucapku
" jelek sheer, gitong trus jerawatan gitu.. hahaha" balas syifa sambil tertawa geli.
" ah masa? emang kamu tau? " candaku
" he..he.. liat aja nanti" ucapnya.
Bel pelajaran pertamapun berbunyi. semua murud kelas XI-AK1 berbondong-bondong memasuki kelas. guru bahasa indonesia langsung masuk ke dalam kelas. suasana kelas menjadi tenang.
ketua kelas segera memimpin doa sebelum memulai pelajaran.
" oke, anak-anak keluarkan pr nya !" ujar pak Rizal guru bahasa indonesia.
" Tok..tok..tok..!!! " terdengar suara ketukan pintu.
" Ya, masuk" ucap pak Rizal
" permisi pak, maaf telat. saya murid baru di kelas ini" ucap fariz dengan nada lembut.
" oh, iya nak. coba perkenalkan dirimu "
" baik pak, nama saya Raden Fahmi Alfarizi, saya pindahan dari LA. semoga kalian semua bisa menerima saya di kelas ini" ucap fariz.
" FARIZ " batinku. dia sekelas denganku. yaampun kenapa jadi kenyataan bisa bertemu dengannya. jangan-jangan pria tadi itu dia.
" Yasudah fariz, silahkan duduk disana" ucap pak rizal sembari menujuk bangku kosong di belakang.
" Sheer, ternyata dia ganteng banget" bisik syifa
" iyaaa yaa.. dia ganteng" balasku pelan.
Jam istirahat pun berbunyi, aku sesekali menengok ke belakang untuk melihat fariz. setelah sekian lama, akhirnya bertemu juga. tak disangka fariz melihatku dan tersenyum. aku membalas senyum manisnya lalu ia menghampiriku.
" sheerin, ya ? " ucap fariz
" dia masih ingat" batinku. dag dig dug detak jantungku berdegup kencang.
" iyya, kamu fariz kan? balasku
" iya, ya ampun udah lama ya kita ga ketemu sheer" balasnya
" jadi kamu udh kenal sheer? " tanya syifa
" dia teman kecilku, fariz kenalin ini syifa" ucapku
" Fariz " menjulurkan tangannya kearah syifa
" Syifa "
Aku agak cemburu, namun tak pantas rasanya cemburu dengan sahabatku sendiri. Semenjak kejadian itu aku mulai dekat lagi dengan fariz. Aku senang sekali hari ini, rasanya aku ingin pulang dan menulis diary. Ya, itulah kebiasaanku. 

kritik + saran nya ya ditunggu :)

Fb : Anita Rizky Wulan
Fanspage : Kumpulan Cerita Bersambung-Cerbung
Id Line : chicyz
Ig : anitachiicy